TUGAS KELOMPOK 3
KELAS : 3EA07
MATA KULIAH: MOTIVASI DAN KEBUTUHAN (SOFTSKILL)
MATERI: PENGARUH BUDAYA &
SUB-BUDAYA PADA PERILAKU KONSUMEN
ANGGOTA:
RENDY YUDISTIRA
CHANDRA SETIAWAN
DAUD FEBTONY
ANDI NUGROHO
MUHAMMAD ASEP
DRIVAN FAJAR JULIANO
RICO KARYADI SASONGKO
SHEENI APRILIA
DEBBY RIZKIA
CITRA
- PENDAHULUAN
I.1
Latar belakang
Indonesia
merupakan negara yang dikenal memiliki masyarakat yang konsumtif.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya barang-barang yang masuk dari
luar negeri untuk kemudian di jual di indonesia. Sikap komsumtif
masyarakat ini membuat kami ingin menelaah lebih jauh tentang apa
yang memotivasi konsumen,sehingga konsumen ingin membeli barang
tersebut. Dengan sikap konsumtif ini para produsen berlomba-lomba
meningkatkan mutu dan daya jual produk mereka masing-masing. Sikap
para konsumen serta motivasi para konsumen untuk membeli menjadi
perhatian khusus bagi para produsen.
Ada
beberapa macam pengertian sikap yang di sampaikan oleh para ahli
kesemuanya mempunyai kesamaan yang intinya sikap adalah perasaan dari
konsumen dari objek setelah dia mengevaluasi objek tersebut. Semakin
banyak objek yang dievaluasi akan semakin banyak sikap yang
terbentuk.
Motivasi
sendiri memiliki arti yang
menjelaskan intensitas
arah,dan
ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen
utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Motivasi juga diartikan sebagai dorongan dalam diri individu yang
memaksa mereka untukbertindak,yang timbul sebagai akibat kebutuhan
yang tidak terpenuhi.
Motivasi
konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang
bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan
penggunaan suatu produk.
Oleh
karena itu disini kami membuat penulisan yang membahas tentang
motivasi konsumen dan model motivasi. Kami membahas tentang
pengertian,model motivasi dan fungsi-fungsi dari motivasi.
II.
PENGERTIAN
MOTIVASI:
Motivasi
berasal dari kata movere
yang
berarti mendorongatau
menggerakkan.
Sehingga
motivasi dapat didevinisikan sebagai
suatu dorongan psikologis dari dalam diri seseorang yang menyebabkan
seseorang berprilaku secara tertentu, terutama di dalam lingkungan
pekerjaan.
Motivasi
membahas mengenai bagaimana cara atau
prosedur
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau
bekerjasama
secara produktif.
Motivasi
berkaitan erat dengan kebutuhan seseorang.
Oleh
karena itu seorang pemimpin dituntut harus mengetahi
kebutuhan
para bawahannya.
Definisi
motivasi menurut beberapa ahli :
- Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.
- Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami untuk memuaskan dan memperahankan kehidupan.
- Mangkunegara (2005,61) menyatakan : “motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”.
- Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr. Donald : 1950).
- Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan / tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan / keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. (Drs. Moh. Uzer Usman : 2000)
- Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986)
- Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi sehingga anak itu mau melakukan sesuatu (Prof. Drs. Nasution : 1995)
TUJUAN
MOTIVASI :
- Meningkatkan moral dan kepuasan kerja.
- Meningkatkan produktivitas kerja.
- Mempertahankan kesetabilan kerja.
- Meningkatkan disiplin kerja.
- Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
- Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi.
- Meningkatkan tingkawt kesejahteraan pegawai.
- Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugasnya.
- Meningkatkan efisiensi penggunaan alat‐alat dan bahan.
MODEL
MOTIVASI :
- Model tradisional menurut Taylor
Model
Tradisional
Memberikan
inisiatif.
Pada model
tradisional ini, dalam memotivasi bawahannya seorang pemimpin dapat
menggunakan sistem inisiatif.
Contoh :
Jika seorang
pegawai/ bawahan semakin rajin, maka seorang pemimpin dapat
memberikan gaji/ penghasilan yang lebih besar.
- Model Hubungan Manusia Menurut Mayo, Elton
Model
Hubungan Manusia
Mempertimbangkan
Kebutuhan Sosial
Menurut Elton Mayo
pekerjaan yang membosankan dan dilakukan berulang‐ulang akan
menurunkan motivasi kerja. Dalam hal ini seorang pemimpin dapat
meningkatkan motivasi pegawainya melalui pemenuhan kebutuhan social
mereka sehingga hal itu dapat membuat mereka merasa berguna dan
penting.
- Model Sumber Daya Manusi menurut Mc. Gregar :
Model
SDM
Menawarkan
Tanggung Jawab yang bertambah
Pendekatan sumber
daya manusia mengarahkan bahwa pegawai perlu di motivasi tidak hanya
dengan uang atau bentuk – bentuk kepuasan lainya, tetapi juga bisa
dengan kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti. Pegawai
cenderung memperoleh kepuasan dari prestasi yang baik. Oleh karena
itu pegawai dapat diberi tanggung jawab yang lebih banyak dalam
melaksanakan tugas berdasarkan atas dasar minat dan kemampuannya.
TEORI
MOTIVASI :
- Teori kebutuhan dan kepuasan pegawai
Menurut Abraham
Maslow kebutuhan manusia diklasifikasikan ke dalam 5
tingkat kebutuhan yaitu sebagai berikut:
- Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan mendasar seperti: makanan, air, rumah, tidur dan lain‐lain.
- Kebutuhan akan keamanan adalah kebutuhan akan suasana lingkungan yang aman dan bebas dari gangguan.
- Kebutuhan pada lingkungan sosial, misalnya: agar dirinya diterima oleh kelompoknya, persahabatan, cinta, rasa kebersamaan dan membantu orang lain.
- Kebutuhan akan Ego adalah kebutuhan akan penghargaa/ rasa hormat dari orang lain, pengakuan status, rasa berguna dan lain‐lain.
- Kebutuhan Perwujudan Diri seseorang merupakan kebutuhan tertinggi. Kebutuhan ini adalah perwujudan diri seseorang akan suatu prestasi, pemenuhan diri, peluang untuk berkembang lebih lanjut dari pernyataan diri.
- Teori X dan Teori Y oleh Douglass mc Grigor
NO
|
TEORI
X
|
TEORI
Y
|
1
|
Kebanyakan
orang tidak suka bekerja
|
Bekerja
seperti halnya bermain adalah oraterel
|
2
|
Tidak
punya ambisi, tanggung jawab dan lebih suka diberi pengarahan
|
Kontrol
terhadap diri sendiri merupakan suatu hal yang assential dalam
mencapai tujuan
|
3
|
Tidak
mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah
|
Memecahkan
masalah secara kreatif
|
4
|
Motivasi
hanya terjadi pada tingkat fisiologis dan rasa aman
|
Motivasi
terjadi pada tingkat sosial,
kebutuhan
akan penghargaan dan
aktivitas
diri
|
5
|
Harus
dikontrol secara ketat, harus
dipaksa
untuk mencapai
|
Kreatif
dan “self directed” dalam
pekerjaan
|
- Teori Keadilan
Keadilan
merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja
seseorang, jadi perusahaan harus bertindak adil terhadap setiap
karyawannya. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku karyawan harus
dilakukan secara obyektif. Teori ini melihat perbandingan seseorang
dengan orang lain sebagai referensi berdasarkan input dan juga hasil
atau kontribusi masing-masing karyawan (Robbins, 2007).
- Teori dua Faktor Herzberg
Teori
ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg dengan asumsi bahwa hubungan
seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap
individu terhadap pekerjaan bias sangat baik menentukan keberhasilan
atau kegagalan. (Robbins, 2007).
Herzberg memandang
bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan
bawa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaan
faktor-faktor ekstrinsik. Faktor-faktor ekstrinsik (konteks
pekerjaan) meliputi :
1. Upah
2. Kondisi
kerja
3. Keamanan
kerja
4. Status
5. Prosedur
perusahaan
6. Mutu
penyeliaan
7. Mutu
hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan
Keberadaan
kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu
memotivasi mereka. Tetapi ketidakberadaannya menyebabkan
ketidakpuasan bagi karyawan, karena mereka perlu mempertahankan
setidaknya suatu tingkat ”tidak ada kepuasan”, kondisi ekstrinsik
disebut ketidakpuasan,atau faktor hygiene. Faktor Intrinsik meliputi
:
1. Pencapaian
prestasi
2. Pengakuan
3. Tanggung
Jawab
4. Kemajuan
5. Pekerjaan
itu sendiri
6. Kemungkinan
berkembang.
Tidak adanya
kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak
puas. Tetapi jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat yang
menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh karena itu, faktor
ekstrinsik tersebut disebut sebagai pemuas atau motivator.
- Teori Kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan
McClelland dikemukakan oleh David McClelland dan kawan-kawannya.
Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu (Robbins, 2007) :
- Kebutuhan pencapaian (need for achievement) : Dorongan untuk berprestasi dan mengungguli, mencapai standar-standar, dan berusaha keras untuk berhasil.
- Kebutuhan akan kekuatan (need for pewer) : kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
- Kebutuhan hubungan (need for affiliation) : Hasrat untuk hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.
Apa yang tercakup
dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang
individu . Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun
eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah :
- Persepsi seseorang mengenai diri sendiri
- Harga diri
- Harapan pribadi
- Kebutuhaan
- Keinginan
- Kepuasan kerja
- Prestasi kerja yang dihasilkan.
Sedangkan faktor
eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah :
- Jenis dan sifat pekerjaan
- Kelompok kerja dimana seseorang bergabung
- Organisasi tempat bekerja
- Situasi lingkungan pada umumnya
- Sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.
III.
MOTIVASI KONSUMEN:
Motivasi merupakan dorongan/tenaga pendorong pada diri individu/seseorang untuk melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhannya yang belum terpenuhi. Motivasi konsumen
Dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
Secara umum, kebutuhan manusia sebagai individu terbagi menjadi dua, kebutuhan dasar dan kebutuhan perolehan.
Semua prilaku individu yang didorong motivasi-motivasi tersebut, dilakukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hasil yang diinginkan inilah yang disebut sebagai sasaran.
Pemilihan sasaran bagi setiap individu berbeda satu sama lai, tergantung beberapa hal yakni,
1.Pengalaman pribadi
2.Kemampuan fisik
3.Norma dan nilai yang berlaku
4.Kemudahan mencapai sasaran
Motivasi merupakan dorongan/tenaga pendorong pada diri individu/seseorang untuk melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhannya yang belum terpenuhi. Motivasi konsumen
Dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
Secara umum, kebutuhan manusia sebagai individu terbagi menjadi dua, kebutuhan dasar dan kebutuhan perolehan.
Semua prilaku individu yang didorong motivasi-motivasi tersebut, dilakukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hasil yang diinginkan inilah yang disebut sebagai sasaran.
Pemilihan sasaran bagi setiap individu berbeda satu sama lai, tergantung beberapa hal yakni,
1.Pengalaman pribadi
2.Kemampuan fisik
3.Norma dan nilai yang berlaku
4.Kemudahan mencapai sasaran
Dan dalam prakteknya, terdapat keterkaitan antara kebutuhan dan sasaran tersebut. Walaupun pada kenyataannya pula, kesadaran orang akan “sasaran” cenderung kurang, isbanding kesadarannya akan “kebutuhan”. Orang cenderung lebih menyadari kebutuhan dasarnya/fisiologis ketimbang kebutuhan perolehan/psikologis.
Sebagai contoh, seorang politisi mungkin tidak menyadari betapa tingginya kebutuhannnya akan “kekuasan”, tapi ia secara rutin aktiv dalam pemilihan jabatan tertentu dalam pemerintahan.
Contoh motivasi konsumen menurut Dichter :
Bulu Nilai dari bulu dapat ditelusuri dari sejarah bahwa dulunya bulu berfungsi laiknya piala yang dibawa pulang pemburu bagi yang tercinta di rumah. Makin berbahaya dan sulit membunuh si binatang, bulu makin bernilai. Pemburu modern kini mengganti tombaknya dengan dompet, tapi makna asasinya tetap tak berubah. Lantaran nilainya, bulu memberi bukti bahwa pembelinya sukses secara finansial berkat kemampuannya mencari uang. Leopard dan mink tidak lebih hangat ketimbang bulu kelinci atau kucing, namun nilainya jauh lebih mahal karena kelangkaannya. Bulu juga menunjukkan kekuatan daya seksual si pemburu, dan riset membuktikan bahwa publik kerap melekatkan konotasi asusila, baik bagi pemberi maupun penerima baju mink.
TEORI MASLOW
Di
tahun 1943, seorang psikologis dari Amerika Serikat bernama Abraham
Maslow (1908-1970) yang dikenal sebagai pelopor aliran psikologi
humanistik, menulis sebuah mahakaryanya yang sangat berpengaruh di
bidang psikologi motivasi. Maslow meyakini bahwa manusia tergerak
untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Mahakaryanya yang
sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy
of Needs atau Hirarki Kebutuhan.
Psikolog
humanis percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk
merealisasikan potensi-potensi yang ada dalam dirinya, untuk mencapai
tingkatan aktualisasi diri. Dia berpendapat bahwa manusia tidak hanya
bereaksi terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk
mencapai sesuatu yang lebih dan lebih lagi.
Maslow
menggunakan piramida sebagai peraga untuk menggambarkan gagasannya
mengenai teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow manusia termotivasi
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling
rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tingi
(aktualisasi diri).
Adapun
hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
- Kebutuhan fisiologis (dasar)
- Kebutuhan akan rasa aman
- Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi (sosial)
- Kebutuhan untuk dihargai (ego)
- Kebutuhan aktualisasi diri
PENGERTIAN
KEKUASAAN DAN SUMBER KEKUASAAN
Kekuasaan
adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya
kemampuan
untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok.
Kekuasaan juga
berarti
kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau
kejadian.
Kekuasaan
tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan
tanpa
wewenang
akan menyebabkan konflik dalam organisasi.
Secara
umum ada dua bentuk kekuasaan:
1.
Pertama kekuasaan pribadi, kekuasaan yang didapat dari para pengikut
dan didasarkan
pada
seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
2.
Kedua kekuasaan posisi, kekuasaan yang didapat dari wewenang formal
organisasi.
Kekuasaan
berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau contoh
tingkah laku
yang
menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau
kelompok.
Kekuasaan
tidak begitu saja diperoleh individu, ada 5 sumber kekuasaan menurut
John Brench
dan
Bertram Raven, yaitu :
1.
Kekuasaan menghargai (reward power)
Kekuasaan
yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk
memberi
penghargaan
pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus
sampai
senioritas
atau persahabatan)
2.
Kekuasaan memaksa (coercive power)
Kekuasaan
berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang
dipengaruhi
kalau
tidak memenuhi perintah atau persyaratan. (teguran sampai hukuman).
3.
Kekuasaan sah (legitimate power)
Kekuasaan
formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari
pengakuan
seseorang
yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh
sampai
pada batas tertentu.
4.
Kekuasaan keahlian (expert power)
Kekuasaan
yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh
mempunyai
keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh
orang yang
dipengaruhi.
(professional atau tenaga ahli).5.
Kekuasaan rujukan (referent power)
Kekuasaan
yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada
indentifikasi
pemberi
pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi.
(karisma,
keberanian,
simpatik dan lain-lain).
Bagaimana
Menangani Kekuasaan
Pandangan
kekuasaan dengan wajah negatif mengartikan kekuasaan sebagai
mempunyai
kekuasaan
atas diri orang lain yang kurang beruntung dan menganggap orang
sebagai tidak lebih
dari
pion untuk digunakan atau dikorbankan kalau ada kebutuhan untuk itu.
Pandangan ini akan
menyebabkan
kegagalan bagi pengguna kekuasaan, karena orang yang dijadikan pion
cenderung
akan
menentang wewenang atau menerima dengan sangat pasif. Apapun yang
terjadi nilainya
bagi
manajer amat terbatas.
Wajah
positif kekuasaan yang paling baik dicirikan dengan perhatian untuk
struktur
kelompok.
Manajer akan mendorong anggota kelompok untuk mengambangkan kekuatan
dan
kompetensi yang diperlukan untuk menjadi sukses sebagai individu dan
sebagai
anggota
dari organisasi.
Karakteristik
kunci menangani kekuasaan dengan sukses (John P Kotter) :
1.
Peka terhadap sumber kekuasaan mereka, menjaga tindakan tetapi tetap
kosisten
dengan
harapan orang.
2.
Mengakui perbedaan biaya, resiko dan manfaat dari lima kekuasaan
dasar, menggunakan
dasar
kekuasaan manapun yang sesuai dengan situasi atau orang tertentu.
3.
Menghargai bahwa setiap dasar kekuasaan mempunyai keunggulan, mencoba
mengembangkan
keterampilan dan kredibilitas mereka sehingga dapat menggunakan
metode
apa pun yang paling baik.
4.
Mempunyai sasaran karier yang membuat mereka mengembangkan dan
menggunakan
kekuasaan,
membuat orang merasa tergantung padanya, dan menggunakan salah satu
tipe
kekuasaan yang paling mungkin untuk dipakai.
5.
Bertindak secara dewasa dan mengembangkan kendali diri, menghindari
menonjolkan
kekuasaan
secara angkuh dan mencoba untuk bertindak tidak kasar bila tidak
diperlukan.
6.
Memahami bahwa kekuasaan perlu untuk melaksanakan pekerjaan, merasa
senang
menggunakan
kekuasaan untuk mendorong keberhasilan pelaksanaan tugas
organisasi.
Teori Motivasi
David McClelland dan Kebutuhan akan prestasi
Konsep penting lain
dari teori motivasi yang didasarkan dari kekuatan yang ada pada diri
manusia adalah motivasi prestasi menurut Mc Clelland yang dianggap
mempunyai apabila dia mempunyai keinginan berprestasi lebih baik
daripada yang lain pada banyak situasi, adanya individu tertentu
menciptakan suatu macam khayalan yang mereka melihat imajinasi
tertentu yang membuat riwayat-riwayat yang berkisar pada penyelesaian
suatu tugas memecahkan suatu masalah.
Mc.
Clelland menguatkan pada tiga kebutuhan akan prestasi menurut
Reksohadiprojo dan Handoko yaitu:
- Kebutuhan prestasi tercermin dari keinginan mengambil tugas yang dapat dipertanggung jawabkan secara pribadi atas perbuatan-perbuatannya. Ia menentukan tujuan yang wajar dapat memperhitungkan resiko dan ia berusaha melakukan sesuatu secara kreatif dan inovatif.
- Kebutuhan afiliasi, kebutuhan ini ditujukan dengan adanya bersahabat.
- Kebutuhan kekuasaan, kebutuhan ini tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang lain, dia peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dan ia mencoba menguasai orang lain dengan mengatur perilakunya dan membuat orang lain terkesan kepadanya, serta selalu menjaga reputasi dan kedudukannya.
Penentuan
Tujuan-tujuan yang rendah yang terlalu muda mencapainya dan tidak
memberi keputusan kepadanya dalam penyelesaiannya juga tidak
memberikan menentukan tujuan-tujuan terlalu tinggi dmana secara
relative hanya pada kemungkinan yang kecil untuk mencapainya. Orang
yang berhasil pada pencapainnya karena menentukan macam tujuan yang
menarik perhatian, akan tetapi yang memberikan banyak pencapain yang
sesungguhnya.
MOTIVASI
DAN STRATEGI PEMASARAN
Pengertian
Motivasi.
Motivasi seringkali diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga
tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat.
Sehingga motivasimerupakan
driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku dan
didalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Berikut beberapa
pengertian motivasi menurut beberapa pakar.
Menurut Malthis (2001)motivasi merupakan hasrat didalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Sedangkan Rivai (2004) berpendapat bahwa motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Motivasi adalah kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi guna mencapai sasaran organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan usaha tersebut memuaskan kebutuhan sejumlah individu (Robins dan Mary, 2005).)
Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, memelihara dan mendorong perilaku manusia. Pemimpin perlu memahami orang-orang berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya dalam bekerja sesuai dengan keinginan organisasi .
Pengertian
/Definisi Pemasaran -
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan
karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana
secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran
dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam
kaitannya dengan pasar. Kotler
(2001) mengemukakan definisi
pemasaran berarti
bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang
potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci
kesuksesan dari suatu perusahaan.
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Pengertian
strategi
Strategi
adalah ilmu dan seni menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan
lingkungan secara efektif yang terbaik. Terdapat empat unsure penting
dalam pengertian strategi: kemampuan, sumber daya, lingkungan dan
tujuan. Empatunsur
tersebut, sedemikian rupa disatukan secara rasional dan indah
sehingga muncul beberapa alternatif pilihan yang kemudian dievaluasi
dan diambil yang terbaik. Rumusan strategi tidak selalu memberikan
informasi apa yang akan dilakukan, mengapa dilakukan demikian, siapa
yang bertanggung jawab dan mengoperasionalkan, berapa biaya dan lama
waktu yang digunakan, hasil apa yang diperoleh. Akhirya tidak terlupa
keberadaan strategi pun harus konsisten dengan lingkungan, mempunyai
alternatif strategi ,fokus keunggulan dan menyeluruh mempertimbangkan
kehadiran resiko, serta dilengkapi tanggung jawab sosial singkatnya
stretegi yang diterapkan tidak boleh mengabaikan tujuan, sumber daya,
kemampuan dan lingkungan.
Dengan
demikian bahwa
Strategi pemasaran dapat
kita artikan sebagai ilmu dan seni menggunakan kemampuan bersama
sumber daya dan lingkungan secara efektif, yang dilakukan semua
perusahaan barang dan jasa untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan dengan cara mempromosikan dan mendistribusikan barang
dan jasa,baik kepada konsumen yang ada maupun konsumen yang
potensial.
Strategi
pemasaran ini juga dimaksutkan untuk menguasai pangsa pasar, karena
untuk menarik minat konsumen diperlukan perhitungan atau strategi
yang matang agar konsumen tertarik dan mau mengkonsumsi/menggunakan
produk yang kita tawarkan. Sebagaimana yang kita lihat dalam
persaingan pasar saat ini, promosi yang dilakukan suatu produk sangat
gencar, mulai dari harga barang yang murah, kemasan menarik, kualitas
barang yang bagus,hadiah-hadiah yang ditawarkan kepada konsumen
dll.Hal ini dimaksutkan supaya konsumen mengetahui, mengenal dan
memakai produk mereka.
Bukan
hanya dalam menarik minat konsumen, strategi pemasaran juga digunakan
untuk mengikat konsumen agar para konsumen tersebut tidak lari kepada
produk lain. Dalam hal ini biasanya perusahaan menggunakan cara
meningkatkan kualitas, one to one marketing dll. Pemasaran langsung
atau one to one marketing dimaksutkan supaya hubungan dengan
pelanggan semakin dekat, jadi apabila ada keluhan dari pelanggan bisa
langsung untuk dibenahi atau diatasi.
KESIMPULAN
Perhitungan
tentang konsep manusia sebagai deret ukur dan sumber daya alam
sebagai deret hitung, memang benar adanya. Dengan perkembangan
teknologi yang pesat membuat pola pikir manusia menjadi konsumtif
sehingga muncul berbagai anggapan dan tanggapan tentang sebuah
motivasi apa yg terlintas dalam pikiran kita sehingga menjadi
konsumtif. Dalam penulisan ini kami berpendapat bahwa motivasi timbul
dari ikatan rasa psikologis seseorang untuk melakukan hal yg lebih,
karena di dasarkan pada rasa emosional dorongan yang kuat terhadap
suatu ketekunan manusia dalam berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya,
artinya
untuk memenuhi kebutuhan konsumen harus memiliki tujuan akan
tindakannya.
Sebagai
gambaran kecil tentang motivasi kebutuhan kami mengambil Abraham
Maslow sebagai kunci teori yang relevan dalam penulisan ini. Abraham
Maslow sebagai seorang teoritikus dan psikologi membagi 5 hierarki
kebutuhan manusia:
- Kebutuhan akan rasa aman
- Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
- Kebutuhan untuk dihargai
- Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Dari 5 kebutuhan
diatas dapat kita simpulakan bahwa manusia sebagai mahluk hidup yang
paling sempurna tidak pernah merasakan puas atau cukup. Manusia
selalu merasa kekurangan, tidak sempurna, ketiadaan, sehingga merusak
kesejahteraannya. Keadaan yang dirasakan manusia tersebut merupakan
suatu bentuk kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh setiap manusia dalam
rentan kehidupannya.
Maslow
berpendapat, bagi manusia kepuasan itu sifatnya sementara, apabila
suatu kebutuhan telah tercukupi maka kebutuhan yang lain akan muncul,
begitu seterusnya. Motivasi berkaitan erat dengan kebutuhan. Motivasi
berasal dari kata “movere” yang berarti mendorong atau
menggerakan dapat didefinisikan sebagai suatu dorongan psikologis
dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut berperilaku
tertentu. Oleh karena itu manusia memerlukan motivasi untuk memenuhi
kebutuhan manusia yang tidak pernah ada habisnya.