Minggu, 24 Maret 2013

Motivasi dan Kebutuhan

TUGAS KELOMPOK 3

KELAS : 3EA07

MATA KULIAH: MOTIVASI DAN KEBUTUHAN (SOFTSKILL)

MATERI: PENGARUH BUDAYA & SUB-BUDAYA PADA PERILAKU KONSUMEN


ANGGOTA:

RENDY YUDISTIRA
CHANDRA SETIAWAN
DAUD FEBTONY
ANDI NUGROHO
MUHAMMAD ASEP
DRIVAN FAJAR JULIANO
RICO KARYADI SASONGKO
SHEENI APRILIA
DEBBY RIZKIA
CITRA

  1. PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Indonesia merupakan negara yang dikenal memiliki masyarakat yang konsumtif. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya barang-barang yang masuk dari luar negeri untuk kemudian di jual di indonesia. Sikap komsumtif masyarakat ini membuat kami ingin menelaah lebih jauh tentang apa yang memotivasi konsumen,sehingga konsumen ingin membeli barang tersebut. Dengan sikap konsumtif ini para produsen berlomba-lomba meningkatkan mutu dan daya jual produk mereka masing-masing. Sikap para konsumen serta motivasi para konsumen untuk membeli menjadi perhatian khusus bagi para produsen.
Ada beberapa macam pengertian sikap yang di sampaikan oleh para ahli kesemuanya mempunyai kesamaan yang intinya sikap adalah perasaan dari konsumen dari objek setelah dia mengevaluasi objek tersebut. Semakin banyak objek yang dievaluasi akan semakin banyak sikap yang terbentuk.
Motivasi sendiri memiliki arti yang menjelaskan intensitas arah,dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Motivasi juga diartikan sebagai dorongan dalam diri individu yang memaksa mereka untukbertindak,yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
Oleh karena itu disini kami membuat penulisan yang membahas tentang motivasi konsumen dan model motivasi. Kami membahas tentang pengertian,model motivasi dan fungsi-fungsi dari motivasi.





II. PENGERTIAN MOTIVASI:
Motivasi berasal dari kata movere yang berarti mendorongatau menggerakkan. Sehingga motivasi dapat didevinisikan sebagai suatu dorongan psikologis dari dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang berprilaku secara tertentu, terutama di dalam lingkungan pekerjaan. Motivasi membahas mengenai bagaimana cara atau prosedur mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerjasama secara produktif. Motivasi berkaitan erat dengan kebutuhan seseorang. Oleh karena itu seorang pemimpin dituntut harus mengetahi kebutuhan para bawahannya.

Definisi motivasi menurut beberapa ahli :
  1. Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami untuk memuaskan dan memperahankan kehidupan.
  3. Mangkunegara (2005,61) menyatakan : “motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”.
  4. Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr. Donald : 1950).
  5. Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan / tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan / keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. (Drs. Moh. Uzer Usman : 2000)
  6. Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986)
  7. Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi sehingga anak itu mau melakukan sesuatu (Prof. Drs. Nasution : 1995)

TUJUAN MOTIVASI :
  1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja.
  2. Meningkatkan produktivitas kerja.
  3. Mempertahankan kesetabilan kerja.
  4. Meningkatkan disiplin kerja.
  5. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
  6. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi.
  7. Meningkatkan tingkawt kesejahteraan pegawai.
  8. Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugasnya.
  9. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat‐alat dan bahan.


MODEL MOTIVASI :
  1. Model tradisional menurut Taylor
Model Tradisional
Memberikan inisiatif.
Pada model tradisional ini, dalam memotivasi bawahannya seorang pemimpin dapat menggunakan sistem inisiatif.
Contoh :
Jika seorang pegawai/ bawahan semakin rajin, maka seorang pemimpin dapat memberikan gaji/ penghasilan yang lebih besar.

  1. Model Hubungan Manusia Menurut Mayo, Elton
Model Hubungan Manusia
Mempertimbangkan Kebutuhan Sosial
Menurut Elton Mayo pekerjaan yang membosankan dan dilakukan berulang‐ulang akan menurunkan motivasi kerja. Dalam hal ini seorang pemimpin dapat meningkatkan motivasi pegawainya melalui pemenuhan kebutuhan social mereka sehingga hal itu dapat membuat mereka merasa berguna dan penting.

  1. Model Sumber Daya Manusi menurut Mc. Gregar :

Model SDM
Menawarkan Tanggung Jawab yang bertambah
Pendekatan sumber daya manusia mengarahkan bahwa pegawai perlu di motivasi tidak hanya dengan uang atau bentuk – bentuk kepuasan lainya, tetapi juga bisa dengan kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti. Pegawai cenderung memperoleh kepuasan dari prestasi yang baik. Oleh karena itu pegawai dapat diberi tanggung jawab yang lebih banyak dalam melaksanakan tugas berdasarkan atas dasar minat dan kemampuannya.


TEORI MOTIVASI :
  1. Teori kebutuhan dan kepuasan pegawai
Menurut Abraham Maslow kebutuhan manusia diklasifikasikan ke dalam 5 tingkat kebutuhan yaitu sebagai berikut:

  1. Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan mendasar seperti: makanan, air, rumah, tidur dan lain‐lain.
  2. Kebutuhan akan keamanan adalah kebutuhan akan suasana lingkungan yang aman dan bebas dari gangguan.
  3. Kebutuhan pada lingkungan sosial, misalnya: agar dirinya diterima oleh kelompoknya, persahabatan, cinta, rasa kebersamaan dan membantu orang lain.
  4. Kebutuhan akan Ego adalah kebutuhan akan penghargaa/ rasa hormat dari orang lain, pengakuan status, rasa berguna dan lain‐lain.
  5. Kebutuhan Perwujudan Diri seseorang merupakan kebutuhan tertinggi. Kebutuhan ini adalah perwujudan diri seseorang akan suatu prestasi, pemenuhan diri, peluang untuk berkembang lebih lanjut dari pernyataan diri.

  1. Teori X dan Teori Y oleh Douglass mc Grigor
NO
TEORI X
TEORI Y

1
Kebanyakan orang tidak suka bekerja

Bekerja seperti halnya bermain adalah oraterel
2
Tidak punya ambisi, tanggung jawab dan lebih suka diberi pengarahan
Kontrol terhadap diri sendiri merupakan suatu hal yang assential dalam mencapai tujuan
3
Tidak mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah
Memecahkan masalah secara kreatif

4
Motivasi hanya terjadi pada tingkat fisiologis dan rasa aman
Motivasi terjadi pada tingkat sosial,
kebutuhan akan penghargaan dan
aktivitas diri
5
Harus dikontrol secara ketat, harus
dipaksa untuk mencapai
Kreatif dan “self directed” dalam
pekerjaan

  1. Teori Keadilan
Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat  kerja seseorang, jadi perusahaan harus bertindak adil terhadap setiap karyawannya. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku karyawan harus dilakukan secara obyektif. Teori ini melihat perbandingan seseorang dengan orang lain sebagai referensi berdasarkan input dan juga hasil atau kontribusi masing-masing karyawan (Robbins, 2007).

  1. Teori dua Faktor Herzberg
Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg dengan asumsi bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap individu terhadap pekerjaan bias sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan. (Robbins, 2007).
Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bawa ketidakpuasan kerja berasal dari  ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik. Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi :
1.    Upah
2.    Kondisi kerja
3.    Keamanan kerja
4.    Status
5.    Prosedur perusahaan
6.    Mutu penyeliaan
7.    Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan
Keberadaan kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu memotivasi mereka. Tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan, karena mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat ”tidak ada kepuasan”, kondisi ekstrinsik disebut ketidakpuasan,atau faktor hygiene. Faktor Intrinsik meliputi :
1.    Pencapaian prestasi
2.    Pengakuan
3.    Tanggung Jawab
4.    Kemajuan
5.    Pekerjaan itu sendiri
6.    Kemungkinan berkembang.
Tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas. Tetapi jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh karena itu, faktor ekstrinsik tersebut disebut sebagai pemuas atau motivator.

  1. Teori Kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland dan kawan-kawannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu (Robbins, 2007) :
  1. Kebutuhan pencapaian (need for achievement) : Dorongan untuk berprestasi dan mengungguli, mencapai standar-standar, dan berusaha keras untuk berhasil.
  2. Kebutuhan akan kekuatan (need for pewer) : kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
  3. Kebutuhan hubungan (need for affiliation) : Hasrat untuk hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.
Apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu . Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah :
  1. Persepsi seseorang mengenai diri sendiri
  2. Harga diri
  3. Harapan pribadi
  4. Kebutuhaan
  5. Keinginan
  6. Kepuasan kerja
  7. Prestasi kerja yang dihasilkan.

Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah :
  1. Jenis dan sifat pekerjaan
  2. Kelompok kerja dimana seseorang bergabung
  3. Organisasi tempat bekerja
  4. Situasi lingkungan pada umumnya
  5. Sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.

III. MOTIVASI KONSUMEN:

           Motivasi merupakan  dorongan/tenaga pendorong pada diri individu/seseorang untuk melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhannya yang belum terpenuhi. Motivasi konsumen
Dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
Secara umum, kebutuhan manusia sebagai individu terbagi menjadi dua, kebutuhan dasar dan kebutuhan perolehan.


           Semua prilaku individu yang didorong motivasi-motivasi tersebut,  dilakukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hasil yang diinginkan inilah yang  disebut sebagai sasaran.
Pemilihan sasaran bagi setiap individu berbeda satu sama lai, tergantung beberapa hal yakni,
1.Pengalaman pribadi
2.Kemampuan fisik
3.Norma dan nilai yang berlaku
4.Kemudahan mencapai sasaran

Dan dalam prakteknya, terdapat keterkaitan antara  kebutuhan dan sasaran tersebut. Walaupun pada kenyataannya pula, kesadaran orang akan “sasaran” cenderung kurang, isbanding kesadarannya akan “kebutuhan”. Orang cenderung lebih menyadari kebutuhan dasarnya/fisiologis ketimbang kebutuhan perolehan/psikologis.
Sebagai contoh, seorang politisi mungkin tidak menyadari betapa tingginya kebutuhannnya akan “kekuasan”, tapi ia secara rutin aktiv dalam pemilihan jabatan tertentu dalam pemerintahan.

Contoh motivasi konsumen menurut Dichter :
Bulu   Nilai dari bulu dapat ditelusuri dari sejarah bahwa dulunya bulu berfungsi laiknya piala yang dibawa pulang pemburu bagi yang tercinta di rumah. Makin berbahaya dan sulit membunuh si binatang, bulu makin bernilai.  Pemburu modern kini mengganti tombaknya dengan dompet, tapi makna asasinya tetap tak berubah. Lantaran nilainya, bulu memberi bukti bahwa pembelinya sukses secara finansial berkat kemampuannya mencari uang. Leopard dan mink tidak lebih hangat ketimbang bulu kelinci atau kucing, namun nilainya jauh lebih mahal karena kelangkaannya. Bulu juga menunjukkan kekuatan daya seksual si pemburu, dan riset membuktikan bahwa publik kerap melekatkan konotasi  asusila, baik bagi pemberi maupun penerima baju mink.


TEORI MASLOW

Di tahun 1943, seorang psikologis dari Amerika Serikat bernama Abraham Maslow (1908-1970) yang dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik, menulis sebuah mahakaryanya yang sangat berpengaruh di bidang psikologi motivasi. Maslow meyakini bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Mahakaryanya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs atau Hirarki Kebutuhan.

Psikolog humanis percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk merealisasikan potensi-potensi yang ada dalam dirinya, untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri. Dia berpendapat bahwa manusia tidak hanya bereaksi terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk mencapai sesuatu yang lebih dan lebih lagi.

Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk menggambarkan gagasannya mengenai teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tingi (aktualisasi diri).

Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Kebutuhan fisiologis (dasar)
  2. Kebutuhan akan rasa aman
  3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi (sosial)
  4. Kebutuhan untuk dihargai (ego)
  5. Kebutuhan aktualisasi diri

PENGERTIAN KEKUASAAN DAN SUMBER KEKUASAAN

Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya
kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga
berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian.
Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa
wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.
Secara umum ada dua bentuk kekuasaan:
1. Pertama kekuasaan pribadi, kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan
pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
2. Kedua kekuasaan posisi, kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi.
Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau contoh tingkah laku
yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau kelompok.

Kekuasaan tidak begitu saja diperoleh individu, ada 5 sumber kekuasaan menurut John Brench
dan Bertram Raven, yaitu :
1. Kekuasaan menghargai (reward power)
Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi
penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus sampai
senioritas atau persahabatan)
2. Kekuasaan memaksa (coercive power)
Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi
kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan. (teguran sampai hukuman).
3. Kekuasaan sah (legitimate power)
Kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan
seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh
sampai pada batas tertentu.
4. Kekuasaan keahlian (expert power)
Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh
mempunyai keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang
dipengaruhi. (professional atau tenaga ahli).5. Kekuasaan rujukan (referent power)
Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi
pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi. (karisma,
keberanian, simpatik dan lain-lain).

Bagaimana Menangani Kekuasaan
Pandangan kekuasaan dengan wajah negatif mengartikan kekuasaan sebagai mempunyai
kekuasaan atas diri orang lain yang kurang beruntung dan menganggap orang sebagai tidak lebih
dari pion untuk digunakan atau dikorbankan kalau ada kebutuhan untuk itu. Pandangan ini akan
menyebabkan kegagalan bagi pengguna kekuasaan, karena orang yang dijadikan pion cenderung
akan menentang wewenang atau menerima dengan sangat pasif. Apapun yang terjadi nilainya
bagi manajer amat terbatas.
Wajah positif kekuasaan yang paling baik dicirikan dengan perhatian untuk struktur
kelompok. Manajer akan mendorong anggota kelompok untuk mengambangkan kekuatan
dan kompetensi yang diperlukan untuk menjadi sukses sebagai individu dan sebagai
anggota dari organisasi.

Karakteristik kunci menangani kekuasaan dengan sukses (John P Kotter) :
1. Peka terhadap sumber kekuasaan mereka, menjaga tindakan tetapi tetap kosisten
dengan harapan orang.
2. Mengakui perbedaan biaya, resiko dan manfaat dari lima kekuasaan dasar, menggunakan
dasar kekuasaan manapun yang sesuai dengan situasi atau orang tertentu.
3. Menghargai bahwa setiap dasar kekuasaan mempunyai keunggulan, mencoba
mengembangkan keterampilan dan kredibilitas mereka sehingga dapat menggunakan
metode apa pun yang paling baik.
4. Mempunyai sasaran karier yang membuat mereka mengembangkan dan menggunakan
kekuasaan, membuat orang merasa tergantung padanya, dan menggunakan salah satu
tipe kekuasaan yang paling mungkin untuk dipakai.
5. Bertindak secara dewasa dan mengembangkan kendali diri, menghindari menonjolkan
kekuasaan secara angkuh dan mencoba untuk bertindak tidak kasar bila tidak
diperlukan.
6. Memahami bahwa kekuasaan perlu untuk melaksanakan pekerjaan, merasa senang
menggunakan kekuasaan untuk mendorong keberhasilan pelaksanaan tugas
organisasi.

 
Teori Motivasi David McClelland dan Kebutuhan akan prestasi
Konsep penting lain dari teori motivasi yang didasarkan dari kekuatan yang ada pada diri manusia adalah motivasi prestasi menurut Mc Clelland yang dianggap mempunyai apabila dia mempunyai keinginan berprestasi lebih baik daripada yang lain pada banyak situasi, adanya individu tertentu menciptakan suatu macam khayalan yang mereka melihat imajinasi tertentu yang membuat riwayat-riwayat yang berkisar pada penyelesaian suatu tugas memecahkan suatu masalah.
Mc. Clelland menguatkan pada tiga kebutuhan akan prestasi menurut Reksohadiprojo dan Handoko yaitu:
  • Kebutuhan prestasi tercermin dari keinginan mengambil tugas yang dapat dipertanggung jawabkan secara pribadi atas perbuatan-perbuatannya. Ia menentukan tujuan yang wajar dapat memperhitungkan resiko dan ia berusaha melakukan sesuatu secara kreatif dan inovatif.

  • Kebutuhan afiliasi, kebutuhan ini ditujukan dengan adanya bersahabat.

  • Kebutuhan kekuasaan, kebutuhan ini tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang lain, dia peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dan ia mencoba menguasai orang lain dengan mengatur perilakunya dan membuat orang lain terkesan kepadanya, serta selalu menjaga reputasi dan kedudukannya.

Penentuan Tujuan-tujuan yang rendah yang terlalu muda mencapainya dan tidak memberi keputusan kepadanya dalam penyelesaiannya juga tidak memberikan menentukan tujuan-tujuan terlalu tinggi dmana secara relative hanya pada kemungkinan yang kecil untuk mencapainya. Orang yang berhasil pada pencapainnya karena menentukan macam tujuan yang menarik perhatian, akan tetapi yang memberikan banyak pencapain yang sesungguhnya.


MOTIVASI DAN STRATEGI PEMASARAN
Pengertian Motivasi. Motivasi seringkali diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Sehingga motivasimerupakan driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku dan didalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Berikut beberapa pengertian motivasi menurut beberapa pakar.

Menurut Malthis (2001)
motivasi merupakan hasrat didalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Sedangkan Rivai (2004) berpendapat bahwa motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Motivasi adalah kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi guna mencapai sasaran organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan usaha tersebut memuaskan kebutuhan sejumlah individu (Robins dan Mary, 2005).)

Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, memelihara dan mendorong perilaku manusia. Pemimpin perlu memahami orang-orang berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya dalam bekerja sesuai dengan keinginan organisasi .
Pengertian /Definisi Pemasaran - Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. 
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.


Pengertian strategi 
Strategi adalah ilmu dan seni menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan lingkungan secara efektif yang terbaik. Terdapat empat unsure penting dalam pengertian strategi: kemampuan, sumber daya, lingkungan dan tujuan. Empatunsur tersebut, sedemikian rupa disatukan secara rasional dan indah sehingga muncul beberapa alternatif pilihan yang kemudian dievaluasi dan diambil yang terbaik. Rumusan strategi tidak selalu memberikan informasi apa yang akan dilakukan, mengapa dilakukan demikian, siapa yang bertanggung jawab dan mengoperasionalkan, berapa biaya dan lama waktu yang digunakan, hasil apa yang diperoleh. Akhirya tidak terlupa keberadaan strategi pun harus konsisten dengan lingkungan, mempunyai alternatif strategi ,fokus keunggulan dan menyeluruh mempertimbangkan kehadiran resiko, serta dilengkapi tanggung jawab sosial singkatnya stretegi yang diterapkan tidak boleh mengabaikan tujuan, sumber daya, kemampuan dan lingkungan.

Dengan demikian bahwa Strategi pemasaran dapat kita artikan sebagai ilmu dan seni menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan lingkungan secara efektif, yang dilakukan semua perusahaan barang dan jasa untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dengan cara mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa,baik kepada konsumen yang ada maupun konsumen yang potensial.
Strategi pemasaran ini juga dimaksutkan untuk menguasai pangsa pasar, karena untuk menarik minat konsumen diperlukan perhitungan atau strategi yang matang agar konsumen tertarik dan mau mengkonsumsi/menggunakan produk yang kita tawarkan. Sebagaimana yang kita lihat dalam persaingan pasar saat ini, promosi yang dilakukan suatu produk sangat gencar, mulai dari harga barang yang murah, kemasan menarik, kualitas barang yang bagus,hadiah-hadiah yang ditawarkan kepada konsumen dll.Hal ini dimaksutkan supaya konsumen mengetahui, mengenal dan memakai produk mereka.
Bukan hanya dalam menarik minat konsumen, strategi pemasaran juga digunakan untuk mengikat konsumen agar para konsumen tersebut tidak lari kepada produk lain. Dalam hal ini biasanya perusahaan menggunakan cara meningkatkan kualitas, one to one marketing dll. Pemasaran langsung atau one to one marketing dimaksutkan supaya hubungan dengan pelanggan semakin dekat, jadi apabila ada keluhan dari pelanggan bisa langsung untuk dibenahi atau diatasi.
 
KESIMPULAN
Perhitungan tentang konsep manusia sebagai deret ukur dan sumber daya alam sebagai deret hitung, memang benar adanya. Dengan perkembangan teknologi yang pesat membuat pola pikir manusia menjadi konsumtif sehingga muncul berbagai anggapan dan tanggapan tentang sebuah motivasi apa yg terlintas dalam pikiran kita sehingga menjadi konsumtif. Dalam penulisan ini kami berpendapat bahwa motivasi timbul dari ikatan rasa psikologis seseorang untuk melakukan hal yg lebih, karena di dasarkan pada rasa emosional dorongan yang kuat terhadap suatu ketekunan manusia dalam berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, artinya untuk memenuhi kebutuhan konsumen harus memiliki tujuan akan tindakannya.
Sebagai gambaran kecil tentang motivasi kebutuhan kami mengambil Abraham Maslow sebagai kunci teori yang relevan dalam penulisan ini. Abraham Maslow sebagai seorang teoritikus dan psikologi membagi 5 hierarki kebutuhan manusia:
  1. Kebutuhan fisiologis atau dasar
  2. Kebutuhan akan rasa aman
  3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
  4. Kebutuhan untuk dihargai
  5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri

Dari 5 kebutuhan diatas dapat kita simpulakan bahwa manusia sebagai mahluk hidup yang paling sempurna tidak pernah merasakan puas atau cukup. Manusia selalu merasa kekurangan, tidak sempurna, ketiadaan, sehingga merusak kesejahteraannya. Keadaan yang dirasakan manusia tersebut merupakan suatu bentuk kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh setiap manusia dalam rentan kehidupannya.
Maslow berpendapat, bagi manusia kepuasan itu sifatnya sementara, apabila suatu kebutuhan telah tercukupi maka kebutuhan yang lain akan muncul, begitu seterusnya. Motivasi berkaitan erat dengan kebutuhan. Motivasi berasal dari kata “movere” yang berarti mendorong atau menggerakan dapat didefinisikan sebagai suatu dorongan psikologis dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut berperilaku tertentu. Oleh karena itu manusia memerlukan motivasi untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak pernah ada habisnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar