KENAIKAN
HARGA BAWANG DI INDONESIA
Jakarta -
Harga
bawang merah terus merangkak naik dan menembus Rp 64.000 per kg. Dari
catatan Badan Pusat Statistik (BPS), selama Januari 2013 Indonesia
mengimpor bawang merah 2.755 ton senilai US$ 1,4 juta.
Namun Kementerian Pertanian mengatakan ternyata Indonesia sudah
swasembada bawang merah. Kok bisa?
Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasaran Produk Hasil Pertanian Kementan Yasin Taufik mengatakan, saat ini 90% pasokan bawang putih di dalam negeri dipasok oleh petani lokal. Bahkan terkadang Indonesia surplus pasokan bawang. Tapi kenyataannya Indonesia masih impor.
"Kalau bawang merah sebetulnya posisi kita sudah swasembada. Jadi 90% (pasokan) dari dalam negeri. Konsumen bawang merah 2,5 kg per kapita per tahun. Kalau dikali 660 ribu ton jadi poduksi kita lebih dari 900 ribu ton sampai 1 juta ton," tutur Yasin di sela diskusi Polemik soal bawang di sebuah rumah makan kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (16/3/2013).
Kenaikan harga bawang merah ini, menurut Yasin diakibatkan faktor psikologis kenaikan harga bawang putih yang telah tembus Rp 70.000 per kg, dan 90% pasokannya tergantung impor.
Selain itu, produksi bawang merah mengalami penurunan akibat gagal panen, khususnya di periode Oktober hingga Maret karena saat itu adalah musim hujan, sebab sebagian besar lahan pertanian digunakan untuk menanam padi.
"Ini disebabkan faktor psikologis yang disebabkan oleh kenaikan bawang putih, gagal panen di beberapa daerah, mungkin masalah distribusi juga berpengaruh," tambahnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasaran Produk Hasil Pertanian Kementan Yasin Taufik mengatakan, saat ini 90% pasokan bawang putih di dalam negeri dipasok oleh petani lokal. Bahkan terkadang Indonesia surplus pasokan bawang. Tapi kenyataannya Indonesia masih impor.
"Kalau bawang merah sebetulnya posisi kita sudah swasembada. Jadi 90% (pasokan) dari dalam negeri. Konsumen bawang merah 2,5 kg per kapita per tahun. Kalau dikali 660 ribu ton jadi poduksi kita lebih dari 900 ribu ton sampai 1 juta ton," tutur Yasin di sela diskusi Polemik soal bawang di sebuah rumah makan kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (16/3/2013).
Kenaikan harga bawang merah ini, menurut Yasin diakibatkan faktor psikologis kenaikan harga bawang putih yang telah tembus Rp 70.000 per kg, dan 90% pasokannya tergantung impor.
Selain itu, produksi bawang merah mengalami penurunan akibat gagal panen, khususnya di periode Oktober hingga Maret karena saat itu adalah musim hujan, sebab sebagian besar lahan pertanian digunakan untuk menanam padi.
"Ini disebabkan faktor psikologis yang disebabkan oleh kenaikan bawang putih, gagal panen di beberapa daerah, mungkin masalah distribusi juga berpengaruh," tambahnya.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), selama Januari 2013 Indonesia mengimpor bawang merah dengan jumlah 2.755 ton atau senilai US$ 1,4 juta atau Rp 13,3 miliar dalam sebulan. Sementara selama 2012 (Januari-Desember) lalu, impor bawang merah yang dilakukan Indonesia mencapai 96 ribu ton atau senilai US$ 42 juta atau Rp 399 miliar.
Bahkan dari negara-negara pengekspor bawang merah di Indonesia ada Prancis dan Belanda.
*Kalimat
yang berwarna hijau merupakan kalimat penalaran.
Sumber:
www.detik.com
JOKOWI
PUJI CHAIRUL TANJUNG SEBAGAI PENGUSAHA NOMOR 1 DI INDONESIA
Gubernur
DKI Jakarta yang juga merupakan pengusaha mebel Joko Widodo (Jokowi)
mengungkapkan rasa kagumnya kepada CEO CT Corp Chairul Tanjung. Ia
mengaku hanya bagian kecil dari kisah sukses pria yang akrab disapa
CT ini sebagai seorang pengusaha.
Hal ini disampaikan Jokowi saat menceritakan kisah suksesnya sebagai seorang pengusaha dihadapan 4000 orang pada acara Diskusi Entrepreneurship di Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto, Minggu (17/3/2013)
"Saya hanya bagian kecil dari kisah di buku pak Chairul Tanjung. Hanya persentase kecilnya, dan dibidang kewirausahaan saya pengagum pak Chairul," ujarnya.
Jokowi mengaku mengikuti kiprah Chairul Tanjung dalam berwirausaha. Ia bahkan menyebutkan, bahwa Chairul Tanjung belum ada yang bisa mengalahkan.
"Kalau yang saya ikuti dari kiprah beliau dari sisi wirausaha. Untuk sekarang nggak ada yang ngalahin, orang ini nomor satu di Indonesia yang sekarang," jawab Jokowi saat ditanyakan pembawa acara tentang 'si anak singkong'.
Jokowi merasa butuh untuk mengetahui apa rahasia dan kunci usaha yang ditunggangi Chairul Tanjung cepat meroket.
"Berangkat dari 1981, ini yang benar-benar cepat meroket. Ini kuncinya dimana, cara buka pintunya gimana, nggak tau. Saya kan juga pengen meroket kaya pak Chairul," pungkasnya.
Saat Chairul Tanjung ingin bercerita, Jokowi kembali berulah. Ia meminta untuk tidak duduk diatas panggung. Melainkan duduk di kursi peserta karena nantinya ingin bertanya kepada Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) ini.
Hal ini disampaikan Jokowi saat menceritakan kisah suksesnya sebagai seorang pengusaha dihadapan 4000 orang pada acara Diskusi Entrepreneurship di Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto, Minggu (17/3/2013)
"Saya hanya bagian kecil dari kisah di buku pak Chairul Tanjung. Hanya persentase kecilnya, dan dibidang kewirausahaan saya pengagum pak Chairul," ujarnya.
Jokowi mengaku mengikuti kiprah Chairul Tanjung dalam berwirausaha. Ia bahkan menyebutkan, bahwa Chairul Tanjung belum ada yang bisa mengalahkan.
"Kalau yang saya ikuti dari kiprah beliau dari sisi wirausaha. Untuk sekarang nggak ada yang ngalahin, orang ini nomor satu di Indonesia yang sekarang," jawab Jokowi saat ditanyakan pembawa acara tentang 'si anak singkong'.
Jokowi merasa butuh untuk mengetahui apa rahasia dan kunci usaha yang ditunggangi Chairul Tanjung cepat meroket.
"Berangkat dari 1981, ini yang benar-benar cepat meroket. Ini kuncinya dimana, cara buka pintunya gimana, nggak tau. Saya kan juga pengen meroket kaya pak Chairul," pungkasnya.
Saat Chairul Tanjung ingin bercerita, Jokowi kembali berulah. Ia meminta untuk tidak duduk diatas panggung. Melainkan duduk di kursi peserta karena nantinya ingin bertanya kepada Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) ini.
*Kalimat
yang berwarna biru merupakan kalimat argumentasi.
Sumber:
www.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar